DycodeX, mewakili KIBAR, bangga mewakili Indonesia sebagai satu-satunya startup tanah air yang maju ke ajang Google Demo Day Asia di Shanghai pada 20 September 2018 lalu. Andri Yadi, CEO DycodeX, berbagi pengalaman menegangkan namun tak ternilainya saat maju untuk pertama kalinya ke panggung pitching internasional sebesar Google Demo Day Asia.
“Google Demo Day Asia benar-benar pengalaman luar biasa karena ini adalah panggung terbesar yang pernah saya hadiri,” curhat Andri Yadi. “Menegangkan pasti, karena ada 1000 pasang mata yang menonton siapapun di panggung, tapi sangat menantang. Kesan yang terbaik yang saya dapatkan adalah Google yang benar-benar mendukung kita para finalis dan menghubungkan kita dengan orang-orang yang berpengalaman dari industri IoT untuk kita terus belajar.”
Andri Yadi sempat berbagi tentang kekagumannya dengan startup yang terpilih menjadi juara favorit di Google Demo Day Asia. “Saya kagum dengan Origami Labs dari Hong Kong. Mereka buat cincin cerdas bernama ORII yang bisa menerima perintah suara buat menelepon atau kirim SMS cuma dengan menepuk telinga yang kini sudah siap dipasarkan.”
Bisa tampil di Google Demo Day Asia menjadi pengalaman berkesan, namun momen paling membekas adalah ketika Andri Yadi bertemu dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong. “Mereka kaget ketika tahu bahwa ada startup IoT dari Indonesia yang lolos seleksi finalis Google Demo Day,” ujar Andri Yadi. “Mereka berharap lebih banyak lagi startup dari Indonesia yang bisa mengikuti kompetisi tingkat Asia, terutama di China. Kita dititipkan pesan untuk terut membina calon kontingen dari Indonesia yang mau berkompetisi di ranah Asia.”
Comments